TPA Banjarbaru

Hari minggu kemarin, aku dan anak-anak litbang survei ke TPA Banjarbaru..
Humm, lumayan jauhh..tp jalannya bagus kok..
Aku baru tau ternyata TPA Banjarbaru itu bertempat di Gunung Kupang, Cempaka, Banjarbaru..

-->

Ayo apa itu TPA ??
Sering kali kita tau TPA itu diartikan dengan tempat pembuangan akhir..
Nahh di TPA Banjarbaru bukan itu kepanjangannya, tapi Tempat pengolahan akhir..
-->
Nahh ini dia yang menandakan kita tiba di TPA Banjarbaru..
Kesan pertama liat TPA ini, huhh panas, gersang, gak ada bagus-bagusnya dehh..
-->
Gambar di atas itu adalah kantor petugas TPA yang mengelola TPA di Gunung Kupang ini..

-->
Awalnya aku berpikir, TPA itu jorok, kotor, bau, pokoknya rusuh deh..
Setelah memasuki wilayah TPA, ihh waw semua yang ada dipikiran aku itu adalah fiktif belaka. TPA Banjarbaru gak seperti yang aku kira, ternyata wilayah TPA ini udah cukup baik dikelola jalan masuknya pun sudah sangat baik..
Hemm kesan pertama yang bagus..
-->
Coba liat baik-baik, ini dia jalan memasuki kawasan TPA. Gak keliatan kaya ditempat sampah kan ?? hoho

-->
TPA yang kami kunjungi ini memang cukup terkendali dan cukup baik pengelolaannya..
Sampah-sampah yang didatangkan dari wilayah Banjarbaru dikumpulkan di tempat ini, namun walaupun begitu, beberapa tuumbuhan dapat tumbuh dengan sangat baik dan subur di atas tanah sampah yang sangat gersang ini..
-->
Percaya kah kamu, kalau kangkung yang tumbuh subur diatas hidup di atas tanah gersang dan penuh sampah ??
Emm, harus percaya dong, hehe..
Kangkung tersebut memang tumbuh persis di atas tanah gerang TPA Banjarbaru, namun bisa tumbuh dengan baik dan bahkan sangat subur..
Seperti pada gambar, tanah yang ada di TPA sangat tidak subuh dan gersang, dapat dilihat dari warna tanahnya..
Tapi kok bisa ya banyak tumbuhan yang subur disitu ??
Nahhh itu merupakan sebuah pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah Banjarbaru..
-->
Sampah-sampah yang diproduksi oleh warga Banjarbaru dikumpulkan di TPA ini, namun sebelum sampah tersebut ditumpuk, sudah dibuatkan beberapa lobang-lobang besar untuk menampung sampah-sampah yang dibawa dari sekitar Banjarbaru..
Lalu sampah tersebut dimasukan ke dalam lobang itu, tetapi tidak ditutup dengan tanah lagi melainkan dibiarkan saja. Setelah beberapa lama sampah tersebut akan tergenangi oleh air, kemudian air itu akan mengalir melalui alur yang telah dibuat dan masuk ke dalam lobang yang disediakan, sehingga air dari sampah-sampah tersebut dapat tertampung..
-->
Lobang untuk menampung air sampah tersebut dinamakan sumur resapan..
Air dari sumur ini lah yang membuat tumbuhan sekitar zona TPA subur, karena air ini dapat dijadikan pupuk cair yang membuat tumbuhan menjadi subur walaupun tanah disekitar TPA gersang..
Air yang didapat dari tumpukan sampah itu mengandung banyak unsur hara akibat pembusukan sampah-sampah organik yang nantinya akan menghasilkan lindi (air sampah), lalu lindi dari sampah organik itu ikut larut dengan air hujan sehingga hasilnya lebih banyak dan dapat ditampung. Oleh karena itu disediakan sumur resapan..
Hummm, ternyata sampah juga bermanfaat. Ini merupakan salah satu pupuk kompos tapi dalam bentuk cair jadi penggunaanya lebih mudah dan murah tentunya. Maka tidak heran tumbuhan disekitar TPA tumbuh dengan suburnya..haha
-->
Lobang-lobang tumpukan sampah yang telah dipenuhi sampah akan ditutup lagi dengan tanah, tetapi sebelum ditutup akan dipasang pipa terlebih dahulu. Ini bertujuan agar gas metana yang dihasilkan dari pembusukan sampah dan gas-gas berbahaya lainnya dari sampah nonorganik bisa keluar dari tanah, karena jika gas-gas tersebut terkurung di dalam tanah dan berkumpul akan mengakibatkan ledakan yang dahsyat. Seperti tragedi TPA Leuwigajah di Cimahi yang menelan korbang hingga 96 nyawa.
Di TPA Banjarbaru ini, terdapat zona non aktif. Zona tersebut merupakan zona yang sudah di non aktifkan, jadi sampah-sampah tidak lagi dikumpulkan di zona ini.
-->
TPA Banjarbaru merupakan terobosan baru penanganan sampah di Kalimantan Selatan, tapi sayangnya sampah organik dan sampah nonorganik tidak dipisah sehingga ada kemungkinan pupuk cair yang dihasilkan terkontaminasi oleh bahan kimia dan gas yang dihasilkan sampah nonorganik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroba. Jadi mulai sekarang kita harus belajar memisahkan sampah organik dan nonorganik.
Sampah memang sangat banyak dan jarang bisa di daur ulang, oleh karena itu jika kita ingin hidup sehat ke depan dan menjaga bumi ini dari bahaya “global warming dan kerusakan”, kita harus berfikir dua kali untuk mengkonsumsi barang-barang yang tidak bersahabat dengan lingkungan. Buanglah sampah pada tempatnya, jangan membakar sampah dan kurangi sampah-sampah nonorganik yang sulit di daur ulang..


-->
Tapi sampah organik sudah dapat ditangani, sekarang sampah organik sudah dapat dimanfaatkan, tidak seperti dulu hanya dibuang tanpa manfaat dan menimbulkan bau yang mengganggu pernafasan. Tetapi pengolahan pupuk cair dari sampah organik kurang dikelola dengan baik, padahal pupuk ini murah meriah dan sangat bermanfaat..
Bagi yang penasaran ingin mencoba khasiat pupuk cair ini bersabarlah. Kami anggota Himabio “APIDAE” dari mahasiswa FMIPA-Biologi, Universitas Lambung Mangkurat akan mengelola sampah-sampah organik di sekitar Banjarbaru dan mengolahnya menjadi pupuk cair yang berkhasiat..
Tunggu anak lebah berkarya..
Hohohohoho n.n

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serunya masuk dalam novel Laskar Pelangi di Belitung Timur

Budget Liburan ke Bangkok, Thailand

Parasit pada Ikan yang Mirip tapi Tidak Kembar (Zoothamnium, Epistylis dan Vorticella)