Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Kulineran di Belitung, gak ada yang gagal!

Gambar
Kemanapun aku berpijak, mengunyah adalah agenda nomer satu, ahahahha. Tulisan ini dikhususkan untuk menceritakan makanan-makanan Belitung yang sempat mendarat di lidahku. Hampir semua makanan disini beralaskan daun simpor, sepertinya daun ini sama fungsinya dengan daun pisang di daerah lain. Entah kenapa jika makanan beralaskan daun simpor pasti sangat nikmat, sama halnya dengan nasi kuning beralaskan pisang, harum dan nikmat. Berikut kulineran yang sayang dilewatkan jika kalian sedang atau berencana ke Belitung. Simak dan bayangkan lezatnya sambil memandangi foto amatir dari kamera jadulku, selamat cuci mata dan menelan ludah :) Mencicip lemper ramping (Otak-Otak) Belitung Otak-otak Tenggiri di Kota Tanjung Pandan Setiba di Kota Tanjung Pandan, terbitlah lapar. Setelah kecewa dengan sate ayam di dekat hotel, lantas tidak membuatku menyerah dalam memanjakan lidah, aku dan temanku berkeliling Kota Tanjung Pandan, melihat rupa kota kecil ini pada malam hari. Setelah b

Mengejar matahari terbit di Kelimutu

Gambar
Rasanya hari masih gelap saat ibu pemilik homestay mengetuk pintu kamar kami, tapi aku anggap mimpi saja jadi tidak sedikit pun bergeming. 5 menit kemudian, kamar kembali diketuk, karena tidak mau dicap sebagai gadis malas (ahahha, pencitraan dikit), akhirnya aku bangun lalu menghidupkan lampu kamar dan muncul dari balik pintu. “Ade, tidak ikut acara ke atas (Kelimutu)?” Tanya si ibu “ikut bu” jawabku singkat “Tidak lihat sunrise ? Nanti terlambat, sarapan sudah” kata si ibu “hmm, sunrise ? Nanti saja, kami ikut acara adat saja” jawabku asal Setelah basa basi dengan ibu pemilik homestay , aku membangunkan Fina dengan segala cara tapi dia hanya bergumam dan bergerak sedikit, iya anak satu ini sejak dari dulu memang paling susah dibangunkan pagi. Padahal tadi malam dia bilang “kita harus bangun pagi liat sunrise , kamu gak mau liat sunrise di Kelimutu? Ih rugi banget jauh-jauh gak liat, pokoknya kita harus dapat” eh boro-boro liat sunrise , ini malah tidur kebabla

Napak tilas kisah Laskar Pelangi dalam Museum Kata Andrea Hirata

Gambar
Setelah tiba di depan Museum Kata, kami berubah pikiran, ah main ke Kampoeng Ahok dulu aja lah. Gass motor mengikuti petunjuk google map sekitar 10 menit, walaupun sempat keterusan di pertigaan jalan. Eh, di pertigaan jalan itu, ada vihara kecil yang kece deh, bisa lah mampir sebentar nambah pengalaman mengunjungi vihara, hehe Aku pikir Kampoeng Ahok itu semacam museum tentang sosok Ahok, ternyata merupakan toko souvenir dan makanan khas Belitung yang terletak di depan dan di samping rumah keluarga Basuki Tjahaja Purnama yang lebih dikenal dengan Ahok (namun sekarang beliau sudah tidak menggunakan nama Ahok tetapi BTP). Di balik pagar setinggi kurang lebih 2 meter itu terdapat rumah besar bertingkat dua yang nampak seperti persegi sama sisi. Memasuki pagar tersebut ada security yang berjaga, kami pun dipersilahkan langsung masuk saja, tapi sepulang dari Galeri Daun Simpor aku keukeuh mengisi nama di buku tamu walaupun tidak disuruh oleh security, buahahaha. Berbagai macam makanan

Serunya masuk dalam novel Laskar Pelangi di Belitung Timur

Gambar
Seperti biasanya kalau urusan melancong di Indonesia bagian barat yang waktunya lebih lambat satu jam, aku pasti bisa bangun pagi, kalau sudah balik ke waktu Indonesia tengah ya jangan tanyakan, haha. Kami sudah keluar penginapan pukul 06.30 wib, perjalanan menuju Belitung Timur sekitar 1 jam 30 menit, jalannya mulus dan lurus, tidak banyak tikungan maupun tanjakan, jalannya gak susah dicari kok. Tempat pertama yang kami tuju adalah Museum Kata Andrea Hirata, takut keburu tutup karena hari ini Jumat jadi tempat ini didahulukan tapi rupanya kami kepagian datang, museum masih tutup nanti buka pukul 09.00 wita. Kami langsung putar haluan, tadi melihat tanda jalan menuju SD Laskar Pelangi. Setelah mengikuti petunjuk google map, kami melihat lokasi yang mirip dengan foto-foto kece anak instagram, wah itu rumah keong seru salah satu temanku. Kami pun melipir kesana, eh kebetulan abang dan ayu-nya baru datang juga jadi kami bantuin buka gerbang. Katanya tempat wisata ini memang buka p

Intip budget jalan di Kepulauan Bangka Belitung

Gambar
Dua bulan lalu aku mulai sering salah mengerjakan pekerjaanku, tak jarang amnesia mendadak lupa dengan pekerjaan rutin, nah kalau sudah begitu pertanda harus segera mengambil cuti untuk traveling. Awal Maret aku memutuskan mengunjungi Pulau Sumatera, pilihanku jatuh pada Kepulauan Bangka Belitung, sejak film Laskar Pelangi booming maka makin tersohor pulanya Pulau Belitung. Sebenarnya Kepulauan Bangka Belitung merupakan satu provinsi tetapi berbeda pulau, ada Bangka dan Belitung. Baiklah, aku tidak akan menjelaskan letak geografis dari Kepulauan Bangka Belitung. Sama seperti kebiasaanku setelah usai ngebolang pasti akan dengan senang hati membagikan pengeluaranku selama perjalanan serta tips sedikit irit. Hehe Tulisan yang tentunya ditunggu banyak khalayak ramai, ahahahaha. Sedikit bercerita mengenai akomodasi dan transportasi di sana ya. Di Belitung jarang tersedia angkutan umum, makanya banyak sekali yang menawarkan open trip karena ya transportasi memang susah, apalagi ke daer

Enam jam berlayar di Hopping Island Belitong: Pantai Tanjung Tinggi, Pulau Garuda dan Pulau Batu Belayar

Gambar
Seperti pelancong pada umumnya, aku pun memasukkan Hopping Island dalam itinerary  tapi sebelumnya kami mampir dulu ke Pantai Tanjung Tinggi. Kami naik motoran dipandu oleh google map ke Pantai Tanjung Tinggi sekitar 30 menit saja dari Kota Tanjung Pandan, pantai ini salah satu tempat syuting film Laskar Pelangi. Pantai Tanjung Tinggi berpasir putih dengan didominasi oleh batu-batu besar yang bak ditata tak beraturan bonus ombak yang sangat tenang, iya sangat tenang lebih tepatnya, sungguh pantai ini sangat menggoda untuk diceburi. Setiap sudut pantai ciamik, jepret sana sini pun selalu menghasilkan foto yang super kece. Sata satu spot terbaik disini, itu loh tempat Ikal dan teman-temannya duduk di atas baru sambil memandangi lautan, di tempat ini ada bapak yang memandu menunjukan angle foto terbaik, si bapak tidak meminta imbalan kok tapi bagi yang mau memberikan donasi untuk kebersihan pantai bisa langsung salam tempel dengan bapaknya atau dimasukan dalam kotak donasi yang telah dis