Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Untuk Kaum Adam

Dear gentleman, Apa kah kabar kalian hari ini? Ada yang sedang termehek-mehek ngejar si Hawa? Aku mau bilang sesuatu pada para pejuang hebat ini Kaum Hawa itu memang terlahir untuk dikagumi jadi wajarlah kalian teralihkan oleh keunikan mereka Kalian juga berhak suka sama mereka, gak ada yang salah dengan itu Tapi mereka juga berhak dong menjawab “iya atau tidak” Katanya kalian pejuang hebat Maka please bersikaplah demikian, gunakan cara terhormat mengejar Hawa Dan jika telah gagal maka mundurlah dengan terhormat pula gak perlulah menghalalkan segala cara, gak perlulah mengunakan cara yang mengundang dosa Aku kasih tau ya, di dunia ini Hawa dan Adam itu jika dibandingkan dengan rumus matematika ada 4:1 Apa coba artinya? Ya, kaum Hawa lebih banyak daripada Adam, wajarlah karena Hawa itu memberi warna makanya mereka terlahir lebih banyak agar dunia ceria dengan tingkah mereka Karena kalian adalah pejuang hebat maka berjuang lagi untuk mendapatkan Hawa kan g

Doaku

Tuhan, Aku tidak pandai berdoa, untaian kata dalam setiap doaku selalu kuulang, kalimat yang sama selalu terselip dalam doaku. Walaupun aku tidak lihai berdoa, namun aku yakin Engkau tersenyum saat mendengar doaku karena terkadang keluar kata "emm" saat aku menghadap ke hadirat-Mu. Tuhan, aku tau Engkau mendengar doa-doaku dengan seksama walaupun aku terbata-bata menyampaikannya. Setiap memulai doa baru ingin aku katakan "Tuhan yang mahabaik, aku tidak pandai berdoa maka pilihlah huruf A-Z yang Engkau suka" tetapi hal tersebut urung kukatakan, lebih baik aku menyampaikan doaku dengan sederhana. Tuhan, Sewaktu kecil aku juga suka bercerita tentang banyak hal kepada-Mu saat berdoa, sampai saat ini pun aku masih suka bercerita dalam doa. Meskipun Engkau tidak bersuara ketika aku antusias bercerita atau tertawa ketika ada cerita lucu, namun aku yakin Engkau mendengarkan semuanya lalu ketika aku bergumul dalam masalah dan bercerita, beberapa hari, minggu atau bulan

Desa di Tabalong

Berawal dari hobiku menjelajah, berkeliling ke pelosok-pelosok desa dan melawan panas ataupun dinginnya hari demi mengenal suatu tempat merupakan kesenanganku dari dulu. Sampai saat ini sudah banyak desa kukunjungi di Kabupaten Banua Saraba Kawa (Kabupaten Tabalong.red), lalu tumbuh pertanyaan “sudah berapa desa di Kabupaten Tabalong yang sudah kupijak?” dari pernyataan itu, aku mengandalkan mbah google untuk mengetahui nama desa-desa yang ada di Tabalong. A.       Kecamatan Benua Lawas Desa Hapalah Desa Batang Banyu Desa Sunyai Durian Desa Pematang Desa Hariang Desa Bungin Desa Bangkiling Desa Bangkiling Raya Desa Banua Lawas Desa Sungai Anyar Desa Banua Wantau Desa Habau Desa Purai Desa Habau Hulu Talan B.       Kecamatan Pugaan Desa Pugaan Desa Pampanan Desa Tamunti Desa Halangan Desa Sungaki Rukam I Desa Sungai Rukam II Desa Jirak C.       Kecamatan Kelua 1                  Desa Telaga Itar Desa Ampukung Desa Pudak Setegal

Kita Bukan Satu tapi Dua

Kita bukan satu tapi dua Dulu kita memang pejuang LDR namun penuh perbedaan sehingga sekarang kita sudah menjadi dua bukan satu lagi Dear someone.. Kita memang pernah menjalani hari bersama tapi semenjak kamu memilih berhenti berjuang bersamaku, sejak itulah aku berjuang belajar mandiri Kita memang pernah berjanji untuk setia tapi semenjak kamu menemukan dia, sejak itulah aku mencoba menemukan hidup baruku tanpamu Kita memang pernah saling percaya tapi semenjak kamu serius dengan dia, sejak itulah aku serius menatap masa depanku sendiri Kita memang saling sayang tapi semenjak kamu mengucapkan ijab kabul, sejak itulah rasa itu pergi dariku Kamu memang sempat menjadi bagian dari hidupku tapi sekarang tidak, kamu masa depan dia Kamu memang sempat menjadi titik dalam hidupku tapi semenjak kamu meminta dia untuk menjadi ibu atas anak-anakmu, sejak itulah aku menghapus titik itu menjadi koma Aku tidak pernah memintamu kembali, maka jangan pernah kembali Aku tidak

Segarnya Sambal Colo-Colo

Gambar
Sejak perjalanan menuju Suriyan, aku terbayang-bayang kue rambut yang renyah, seingatku terakhir lidahku bersua dengan kue itu saat masih SD dulu, sudah sangat lama makanya lidahku rindu, haha. Hari ini aku ikut memenuhi undangan rekan KOMKA Suriyan, katanya ada pesta paskah KOMKA Suriyan, otakku langsung teringat akan renyahnya kue rambut, ah tidak sabar ingin segera ke Suriyan. Seperti yang kujelaskan di tulisanku yang sebelumnya, Suriyan merupakan Desa Trans Flores, nah biasanya dulu kalau pesta makanan khasnya ya kue rambut. Setiba di Suriyan, aku celingak-celinguk gak jelas mencari penampakan kue rambut, kutanya salah satu panitia, rupanya kue rambut tidak ada malam ini. Wah, sontak saja aku jadi sedikit kecewa. Dalam keadaan kecewa tersebut, tiba-tiba saja panitia mempersilakan kami duduk lesehan di bawah, mau apa pikirku, kemudian daun-daun pisang segar dihamparkan di hadapan kami. Selanjutnya ubi rebus, pisang rebus dan jagung rebus tersaji di depanku, awalnya biasa saja t

Gunung Riut: the last with Fr. Hendrik

Gambar
Berawal dari salah dengar, sependengaran kami jadwal tourney frater hari minggu jam 16.00 wita tetapi rupanya pendengaran kami bermasalah saat itu, tourney sudah dilakukan pada Sabtu kemarin. Rencana kunjungan pun jadi gagal tapi mencoba bernego dengan waktu kami berusaha menghubungi frater dan bermaksud membuntuti frater, sialnya handphone frater sedang tidak aktif, kami putuskan kirim sms saja berharap pesan singkat tersebut bisa sukses terkirim ke handphone frater. Taraaaa pukul 13.00 wita sms mendarat di handphone kawanku “Gunung Riut jam 3 sore, terlambat ditinggal”, kulirik jam di handphoneku kami hanya punya waktu 2 jam. Aku buru-buru mengetik keypad handphoneku lalu mengirimnya ke seluruh anggota komka, berharap mereka bisa ikut bergabung di kunjungan dadakan ini. Saat itu posisi kami masih di gereja, baru selesai misa Minggu Palma, tanpa banyak kata kami berlari ke garasi, menemui mobil kebanggaan kami, mobil kandang itu biasanya kami memanggilnya. Mobil kandang dilarikan ke

Hayup; Pedesaan di tengah perkebunan sawit

Gambar
Mis-communication memang bukan hal yang baik. Hari itu aku masih santai-santai saja karena info yang kudapat Romo akan berangkat pukul 18.00 wita. Agenda kunjungan kali ini adalah Hayup, ya aku baru pertama kali mendengar tempat itu. Setibanya di gereja pukul 17.50 wita, sejauh mata memandang tak ada satu pun orang, telingaku pun tidak menangkap suara siapa pun, singkatnya di sana sangat sepi. Rupanya kami tertinggal, Romo sudah berangkat pukul 17.00 wita karena tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dan pulang ke rumah tanpa cerita, kami pun memutar otak untuk bisa tetap pergi. Setelah banyak berdebat akhirnya kami pun berangkat pukul 18.30 wita, kawan-kawan di seberang telepon sudah sangat berisik karena kami tak kunjung datang sedangkan misa mulai pukul 19.00 wita dan perjalanan Tanjung - Hayup membutuhkan waktu paling sedikit 45 menit. Berita buruknya adalah 4 orang yang berangkat ini tidak mengenal Hayup, modal nekat kami tetap jalan berharap kawan di sana menunggu dan bersedia men

Valentine's Day ala KOMKA

Gambar
Menyambut Valentine lalu, KOMKA Paroki Ave Maria Tanjung mengadakan Valentine's Day pada tanggal 15 Februari 2014 di Gereja Katolik St. Paulus Upau. Acara ini mengundang KOMKA Stasi serta Gereja lain di Upau. Acara yang disusun dengan SKS itu cukup sukses, panita hanya mempunyai 2 minggu untuk persiapan sampai hari H. Hampir setiap malam panitia rajin ke Upau untuk gladi bersih dan mempersiapkan segalanya. Sempat pesimis karena kurangnya persiapan tetapi hasil kerja keras panitia terbayarkan lunas. 112 peserta (include panitia) telah mendaftar pada 2 hari sebelum acara, hal ini tentu saja menjadi suntikan semangat bagi panitia sehingga kerja optimal pun benar-benar ditunjukan. Semangat itu terasa ketika gladi bersih, semangat yang luarbiasa. Gladi bersih: game sarang burung  Angin malam sepertinya sudah tidak berasa dingin, berubah jadi hangat ketika kawan-kawan panitia bahu membahu mengangkat kursi gereja yang asli dari kayu jati serta asli beratnya. Tetapi kalau semangat

Berdagang di kampung flores-nya Tabalong

Gambar
KOMKA Paroki yang baru seumur jagung, Pengurus berasal dari stasi Surian, Warukin, Nawen, Upau, Tanjung, Rungun, serta Kembang Kuning dengan karakter yang berbeda-beda namun hal tersebut memberikan warna berbeda, semangat kami? Jangan ditanya, semangat kami 100% Indonesia. Hal ini terbukti saat kegiatan mencari dana di Surian, walaupun stasi sangat jauh-jauh tapi tidak menghalangi langkah kawan-kawan pergi ke Surian. Kegiatan dimulai pukul 14.00 wita sampai malam hari pukul 21.00 wita kami makan bersama. Hal pertama yang kurasakan adalah kekeluargaan dan kesederhanaan Surian, tidak pernah bosan menjamu kami. Padahal kami bukan tamu tetapi mereka menyiapkan segalanya dengan sangat rapi, seolah kami raja dan ratu. Aku salut dengan kesederhanaan kalian dalam melayani. Malam pun memaksa kami untuk pulang ke rumah masing-masing sampai pagi pun menggelitik untuk memaksa bangun. Misa di Surian pukul 07.00 wita jadi mau tidak mau, kami yang dari Tanjung harus berangkat pagi agar tidak