Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Bangkok: Wat Pho dan Wat Arun

Gambar
Tanpa pikir panjang, plus matahari semakin tinggi. Kami lanjut menuju Wat Pho, tapi tidak satu pun petunjuk jalan terlihat untuk menuntun kami lalu kami putuskan bertanya kepada polisi wisata yang berjaga, ternyata kami salah arah, cuss langsung balik arah. Setelah sekitar 15 menit berjalan mengelilingi tembok pembatas istana yang kokoh serta menyusuri trotoar yang bersih, akhirnya tiba juga di Kuil Buddha tertua di Bangkok itu. Untungnya antrian tidak mengular, tiket yang kita beli sudah include air mineral dingin duh senangnya dapat gratisan, hehe. Jendela yang megah di komplek Wat Pho Kuil ini buka dari pukul 08.00 sampai 18.30, fuiih syukurlah masih panjang jadi kami masih ada waktu berkeliling. Meninggalkan loket, kita akan disambut dengan kuil kecil dan beberapa wisatawan akan berhenti untuk berdoa, sstttt jalan pelan-pelan ya saat lewat agar tidak mengganggu. Setelah melewati kuil, pada sisi sebelah kanan kita akan melihat bangunan yang paling tersohor di tempat ini

Susahnya nyari makanan halal di Asiatique The Riverfront

Gambar
Sepanjang perjalanan, a ku sibuk mengamati sekelompok “Mbak” cantik yang duduk di depan, kegirangan dan luar biasa hebohnya. Karena keasikan mengamati mereka jadi tidak mengamati jam, dari kejauhan sudah nampak bianglala besar yang bercahaya di tepi sungai dan petugas pun segera memberikan informasi bahwa boat akan tiba di Asiatique.  Bukannya langsung nyari makan, kami malah berfoto dulu berlatarkan keglamoran Asiatique dengan lampunya yang kelap-kelip. Panorama di seberang mall terbuka ala pasar adalah sisi lain Kota Bangkok dengan gedung-gedung tinggi khas perkotaan, pelataran samping Asiatique tempat favorit untuk mengambil foto (dan tempat pacaran) . Lovers lock hag at Asiatique Kami semua merasa terselamatkan berada di Asiatique karena sejauh mata memandang banyak pedagang makanan, tapi ya jangan sesekali jajan di restonya bagi budget traveler itu sama aja bunuh d ompet , mahal! Jadi kami tau diri mencari pedagang gerobak, kami mencari yang harganya paling murah, “ budg

Thailand: Perjuangan berakhir geli demi buah tangan

Gambar
Seperti biasanya kami terbangun ketika hari sudah terang dan sekitar hostel masih sepi-sepi saja tuh. Matahari di Thailand khususnya Bangkok serba lambat, baik terbit maupun tenggelam. Aurel dan Muna aja Shalat Subuhnya sekitar pukul 0 6 .00 gitu. Salah satu alasan kami bangun selalu kesiangan ya karena nunggu si matahari, pukul 06.00 aja masih agak gelap jadi memaksa kami tidur lagi. Waktu nyawa udah terkumpul semua, aku bertanya sama yang lain hari ini kemana ternyata belum diputuskan tempat ngebolang selanjutnya, rupanya tadi malam pas aku pamit tidur, mereka juga nyusul tidur, wkwkwkkwk. Baiklah kami menghabiskan waktu sekitar 1 jam berdiskusi tak terarah untuk menentukan tempat selanjutnya, awalnya kami mau memanfaatkan tiket gratis dari pembelian tiket Grand Palace (cerita keliling Grand Palace DISINI) kemarin tapi kami urungkan karena tempatnya terlalu jauh dan diluar Bangkok jadi jarang ada sarana umum yang bisa ditumpangi kesana. Oiya, tike t Grand Palace itu include ti

Bangkok: Sesak lautan manusia di Grand Palace

Gambar
Akibat kelelahan kebanyakan berjalan kaki, hari kedua kami semua pada malas-malasan dan berangkat dari hostel kesiangan, kira-kira pukul 09.00 waktu setempat kami baru turun dari hostel. Seperti hari sebelumnya, kami menghampiri recepsionist untuk minta antarkan ke jalan raya besar , namun sebelum berangkat si bapak menghampiri kami dengan ramah dan meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi tadi malam (duh, pagi-pagi malah diingetin, kan bete). Bapak tersebut kebetulan bahasa inggrisnya lumayan jadi kami bisa berkomunikasi dengan baik walaupun agak terbata-bata tapi nyambung kok. Si bapak bertanya kami akan pergi kemana, kami pun dengan semangat menjawab “ Grand Palace ”. Kemudian si bapak menjelaskan cara hemat mencapai tempat tersebut, kami disarankan untuk naik bus reguler lalu kami pun tergiur dengan harga terjangkau, haha. Hari itu si bapak sangat membantu, beliau memberikan note bertuliskan bahasa Thai dan inggris untuk diberikan kepada kondektur bus , kali ini dipast

Budget Liburan ke Bangkok, Thailand

Gambar
Rasanya blog ini seperti sayur tanpa garam dan siang tanpa matahari kalau belum berbagi mengenai budget liburan ya, baiklah akan kubagikan budget hemat ala kami selama di Bangkok, perhitungannya dari Tanjung Tabalong, Kalimantan Selatan. Semoga berguna dan banyak membantu keseimbangan keuangan para traveler, hehe Sebelum berangkat : Tiket PP Jakarta - Bangkok  Rp    1.500.000 Hostel selama 5D4M   Rp        350.000 Tiket PP Banjarmasin - Jakarta  Rp     1.085.500 Travel Tanjung - Bandara  Rp        120.000 SUBTOTAL  Rp     3.055.500 Makan dan minum : Air mineral 13 BTH Makan nasi kari ayam   35 BTH Sempolan   40 BTH Ice Cream Coconut   40 BTH Babi bakar   20 BTH Padthai   60 BTH Buah potong jambu air 20 BTH Makan Mie ayam thai   40 BTH Buah potong semangka kuning 20 BTH Asinan   20 BTH Makan malam di Asiatique   119 BTH Beli air mineral (botol kecil dan besar) 70,5 BTH Nasi goreng di Khaosan 50 BTH Ayam goreng   25 BTH Nasi goreng instan   27 BTH Nasi go