Ketika Aku Mulai Menjauh dari-Nya

Sekarang terasa jauh dari-Nya, kadang merasa aku pergi perlahan dari-Nya. Tapi aku yakin Dia tidak pernah meninggalkan aku kapan pun itu, Dia tetap berada disisiku dan mendengarkan doa-doaku. Walaupun aku sudah mulai meninggalkan rumah-Nya, Dia tidak lelah mengingatkan aku walaupun hanya ku anggap angin lalu.

Dia selalu mengingatkan aku untuk tidak lupa pergi ke rumah-Nya, melalui orang di sekitarku Dia pun mulai berbicara padaku dan tak henti mengingatkan aku. pengalaman religiusku dengan-Nya memeng sangat terasa dekat sejak kecil walau sekarang aku mulai berjalan membelok dari-Nya, tapi Dia tetap sayang padaku, mempertahanku, mengarahkan aku kembali ke jalan-Nya. Kuasa-Nya memang sungguh luar biasa, tak satu pun yang bisa menyangka. Berbagai cara Dia lakukan agar aku ingat pada-Nya, entah melalu orang dekatku atau malah orang yang tidak aku kenal sama sekali. tapi entah kenapa aku tau Dia ingin berbicara padaku melalui orang-orang itu. orang lain mungkin menganggap ini kebetulan namun aku percaya Dia campur tangan dalam hidupku, dan tidak ingin aku pergi dari-Nya.

Semua berawal dari rabu abu, salah satu misa yang menandakan bahwa seluruh umat katolik di dunia ini sedang mengawali masa Prapaskah dan mulai untuk berpantang dan puasa. Dari sini kisah religiusku dengan-Nya terasa dekat namun aku tetap tidak dapat mendekati-Nya. Saat rabu abu sekitar bulan maret lalu, entah kenapa aku melupakan hari itu, aku sama sekali lupa kalau hari ini adalah rabu abu. aku pun mengawali hidupku dengan santai dan tidak berniat pergi ke geraja hari ini. pergi ke kampus, kuliah dan bersikap biasa saja tanpa ingat kalau hari adalah Rabu Abu. dan tiba jam makan siang, aku pun dengan temanku makan di suatu tempat makan setelah selesai makan, ada seorang teman yang ku kenal namun selama ini tidak pernah bertemu baik di gereja dan kali ini kebetulan sekali kami bertemu di tempat makan yang sama. dan kebetulannya lagi, sebelum aku pulang dia bertanya "lin, jam berapa hari ini misa rabu abu ?" dan aku terperangah, bisa-bisanya aku lupa akan rabu abu. mengingat selama 18 tahun aku tidak pernah absen misa rabu abu. tapi kali ini untuk pertama kalinya aku melupakan rabu abu T.T

Dan kali ini terulang lagi aku absen untuk misa minggu palma >.<
aku memang lupa beberapa hari sebelum minggu palma, tapi ingat kembali setelah melihat seorang anak kecil membawa daun palma saat di jalan. aku pun berencana sabtu sore ke gereja untuk minggu palma, tapi alhasil aku tidak ke gereja karena ada dia yang menuntutku agar menemaninya sepanjang hari. dan aku berpikir tak apa ada, minggu pagi untuk ke gereja tapi hasilnya nihil, aku tidak ke gereja karena bangun kesiangan. akhirnya sepanjang hari aku bersama dia, tapi saat aku berrjalan-jalan tak sengaja aku melihat seorang ibu membawa daun palma dan madah bakti. entah kenapa hatiku bergejolak dan merasakan rindu yang amat dalam akan Dia. kembali aku diingatkan oleh-Nya untuk kembali ke hadirat-Nya.

masih banyak lagi pengalaman religiusku dengan-Nya yang terasa dekat dan sangat erat, seolah aku dianggap-Nya sebagai anak kesayangan-Nya yang telah hilang. saat aku tidak berpantang dan puasa ketika prapaskah, Dia mengingatkan aku dan mempertemukan aku dengan temanku yang berpantang dengan hanya makan telur dan nasi. aku pun terdiam dan kembali ingat akan kuasa-Nya.

Tuhan, tetaplah terus bersamaku. ingatkanlah aku selalu akan hadir-Mu setiap saat. walaupun kadang aku tidak peduli, aku mohon teruslah tetap bersamaku dan jangan lelah mengikuti langkahku kapanpun dan dimanapun. dan jika aku salah haluan, aku mohon jangan jangan tinggalkan aku, karena hanya Kau yang selalu ada untuk menjaga aku dan menuntun aku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budget Liburan ke Bangkok, Thailand

Parasit pada Ikan yang Mirip tapi Tidak Kembar (Zoothamnium, Epistylis dan Vorticella)

Serunya masuk dalam novel Laskar Pelangi di Belitung Timur