PKL: Pedagang Kaki Lima

-->
Terinspirasi setelah melihat beberapa polisi lalu lintas menertibkan PKL di sekitar lampu merah, simpang empat Samsat, Pembataan, memang di daerah tersebut akhir-akhir ini banyak PKL yang menggelar dagangannya di trotoar bahkan gerobaknya pun mengambil badan jalan jalur lambat untuk motor. Pagi dan siang hari daerah itu ramai di kunjungi ibu-ibu yang ingin membeli sayur dan ikan serta pegawai di sekitar tersebut yang hanya mampir untuk jajan bakso. Memang cukup berbahaya mengingat disitu ada lampu merah jadi kalau lagi ramai pengunjung yaa rebutan jalan deh sama pengguna jalan, apalagi biasanya pembeli parker motor sembangan jadi kadang memaksa bus atau mobil rehat sejenak menunggu motor si pembeli dipindah atau pembeli selesai berbelanja. Yeaaah aku baru sadar kalau PKL memang menyumbang kemacetan.
Eits, tapi setelah kupikir PKL tidak akan ada loh tanpa pembeli jadi yang membuat macet siapa ya?? Alasan PKL berjualan di sepanjang jalan umum ya karena lebih banyak diserbu pembeli, dan pembeli pun dengan senang hati mendatangi karena letaknya yang tidak jauh serta praktis: tinggal lewat bisa beli sayur dan ikan, gak perlu tuh jauh-jauh ke pasar trus bayar parker pula 2000 perak. Nah jadi menurutku bukan Cuma PKLnya yang perlu ditertibkan tapi pembelinya juga, yang bikin macet bukan PKLnya tapi kerumbunan orang banyak yang menyita badan jalan dan kendaraan mereka yang diparkir seenaknya. Coba aja kalau mereka (para PKL) tidak mendapat pembeli seorang pun selama sehari pasti mereka akan suka rela menyusun dagangannya dan berpindah ke tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Seandainya saja misi masyarakat sama dengan misi pemerintah yang ingin mengurangi kemacetan dan menertibkan PKL, pastinya mereka tidak akan belanja di pinggiran jalan yang jelas mengganggu pengguna jalan. Tapi namanya juga manusia pastilah mau yang simple dan praktis makanya cari yang terdekat biar hemat BBM :p
Tuh kan repot juga kalau pikiran masyarakat seperti ini, sama juga sih kaya aku yang hobi jajan di pinggir jalan karena males jauh-jauh ke pasar :D
Seharusnya kalau ingin menertibkan macet, kita semua harus kompak untuk bilang “tidak untuk jajan di pinggir jalan karena jalan raya bukan pasar”
Tiap orang beda kepala, dan tiap kepala beda pendapat serta pikiran jadi wajar saja kalau hal tersebut tidak bisa diterapkan. Oleh karena itu bagi yang sadar ikut dalam kerumbunan penyumbang kemacetan karena belanja di pinggiran maka segeralah bertobat :D
Paling tidak satu orang lebih baik daripada tidak sama sekali, mungkin saja suatu saat nanti prinsipmu bisa menular ke orang banyak
:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budget Liburan ke Bangkok, Thailand

Parasit pada Ikan yang Mirip tapi Tidak Kembar (Zoothamnium, Epistylis dan Vorticella)

Serunya masuk dalam novel Laskar Pelangi di Belitung Timur