Danau Cinta

Sedikit ingin bercerita tentang perjalananku selama kuliah kerja nyata (KKN), di tengah-tengah sibuk mengerjakan proker KKN tetap saja hobi travellingku bisa tersalur dan tentunya didukung dengan teman kelompok KKN yang memang tidak bisa berdiam saja. Selama KKN kelompokku rajin menjelajah desa yang kami tempati, sehingga akhirnya kami menemukan pemandangan cukup bagus. Di desa kecil tersebut ternyata ada danau yang bentuknya so sweet, danau itu kami sebut danau cinta karena bentuknya yang nampak seperti hati.

 
Nah foto di atas adalah aku dengan teman-teman KKN yang berpose di sekitar danau cinta, sebenarnya kurang personel 2 orang yaitu Yadi dan Juni, Yadi sedang berada di Bandung untuk mengikuti kejuaraan pencak silat (kalau tidak salah ya) sedangkan Juni bertugas menjadi fotografer yang rela jarang berfoto demi kawan-kawannya yang pada gila pose, wkwkwkw :D

Kembali ke topik utama. Kalau di lihat dari jauh maka bentuk amore-nya danau tersebut akan terlihat jelas. Danau ini terletak di Desa Tanah Intan kec. Simpang Empat Kab. Banjar, Kalimantan Selatan. Tempat ini bukan daerah wisata, danau tersebut hadir secara tidak sengaja akibat dari lubang bekas tambang yang sudah ditinggalkan dan kemudian air hujan tertampung di lubang tersebut. Danau cinta ini nampak berwarna hijau, aku pun tidak tau secara jelas kenapa warnanya jadi hijau kemungkinan dikarenakan pantulan cahaya dari pepohonan sekitar situ atau warna bakteri maupun alga yang berkembang dengan alami untuk mendegradasi logam berat sisa-sisa proses tambang terdahulu. Kami pun tidak ada yang mendekat dan mengambil airnya untuk memastikan warna asli danau tersebut. Setauku belum ada penelitian rinci tetang fenomena warna danau tadah hujan pada lubang bekas tambang di sekitar kabupaten Banjar. Apapun penyebab warna hijau tersebut, yang jelas warna itu menjadikan danau terlihat lebih indah. Aku akan memperjelas bentuk danau tersebut dengan menghilangkan objek manusianya supaya lebih leluasa memandang danaunya dan tidak terganggu dengan penampakan kami, haha
 
Bagaimana? Cukup menyegarkan mata kan?

Sejauh mata memandang di sekitar danau di tumbuhi pepohonan yang dapat menyegarkan mata. Kalau datang ke sini sebaiknya ketika matahari terbit tapi jangan salah arah ya, mata hari terbitnya bukan di balik danaunya tapi ada di balik bukit seberang danaunya. Kami pun sempat mengabadikan matahari terbit di sekitar sini dan hasilnya memuaskan, tentunya tak henti-hentinya kami berpose sampai mataharinya membumbung tinggi dan siuletnya memudar.
Menambahkan sedikit nih, kalau berkunjung ke danau ini pada siang hari harus rela berpanas-panasan karena daerah tersebut cukup gersang serta masih mengalami suksesi alami (proses perubahan pada ekosistem yang berlangsung lambat namun pasti menuju ke satu arah) yang bertujuan agar daerah tersebut dapat menjadi ekosistem baru yang lengkap, sehingga di dekat danau banyak terdapat semak dan rerumputan saja jadi intensitas cahaya cukup besar sehingga menyilaukan mata.


Foto di atas merupakan gambaran keadaan dekat danau. Danau Cintanya Tanah Intan bisa dijadikan daftar untuk hunting para pencinta foto dan bisa juga dijadikan tempat berkunjung. Lokasinya tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan 30 menit-1 jam untuk menjangkau Desa Tanah Intan dan untuk menuju Danau perlu waktu sekitar 10-15 menit saja tapi jangan kaget ya karena untuk mencapai lokasi ini harus ekstra berani. Dari desa Tanah Intan harus melewati jembatan gantung terlebih dahulu, baru sampai di RT lokasi danau kemudian jalan mulai meninggi tapi masih belum seberapa. Kalau berniat mendekati danau sebaiknya pastikan rem dan ban kendaraan kamu masih oke karena kamu akan menuruni jalan yang curam yang dipenuhi bebatuan gunung. Saranku sih gunakan motor yang didesain khusus untuk jalan yang cukup ekstrim, menjangkau danau cinta tidak bisa menggunakan mobil kalau berjalan dari Desa Tanah Intan sebab jembatan gantungnya kecil tidak cukup untuk mobil. Eits tunggu dulu, jangan membayangkan jalannya mengerikan ya, kami saja bisa menjangkaunya dan tidak ada korban jiwa kok tapi bagi yang biasa berada di jalan kota yang mulus dan lurus tentu akan sedikit terkejut melihat jalannya. Tenang saja perjalanan kamu akan terbayar dengan hijaunya danau cinta :)

Semoga bisa memberikan inspirasi positif ya bagi pembacanya ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budget Liburan ke Bangkok, Thailand

Parasit pada Ikan yang Mirip tapi Tidak Kembar (Zoothamnium, Epistylis dan Vorticella)

Serunya masuk dalam novel Laskar Pelangi di Belitung Timur