Kulineran di Belitung, gak ada yang gagal!


Kemanapun aku berpijak, mengunyah adalah agenda nomer satu, ahahahha. Tulisan ini dikhususkan untuk menceritakan makanan-makanan Belitung yang sempat mendarat di lidahku. Hampir semua makanan disini beralaskan daun simpor, sepertinya daun ini sama fungsinya dengan daun pisang di daerah lain. Entah kenapa jika makanan beralaskan daun simpor pasti sangat nikmat, sama halnya dengan nasi kuning beralaskan pisang, harum dan nikmat.

Berikut kulineran yang sayang dilewatkan jika kalian sedang atau berencana ke Belitung. Simak dan bayangkan lezatnya sambil memandangi foto amatir dari kamera jadulku, selamat cuci mata dan menelan ludah :)

  • Mencicip lemper ramping (Otak-Otak) Belitung

Otak-otak Tenggiri di Kota Tanjung Pandan
Setiba di Kota Tanjung Pandan, terbitlah lapar. Setelah kecewa dengan sate ayam di dekat hotel, lantas tidak membuatku menyerah dalam memanjakan lidah, aku dan temanku berkeliling Kota Tanjung Pandan, melihat rupa kota kecil ini pada malam hari. Setelah berkeliling, kami tertambat dengan Rumah Makan Dapor Sakato, rupanya ini rumah makan yang menyediakan makanan khas Sumbar dan Belitung. Muncullah kekecewaan kenapa tidak makan disini tadi, haha. Berhubung sudah kenyang, kami hanya mencoba Otak-Otak tenggirinya, hanya menunggu 10 menitan sudah tibalah lemper ramping berbungkus daun pisang, iya ini Otak-Otak bukan lemper. Otak-Otaknya lembut dan agak basah dilengkapi dengan cocolan saos cabe, aku menghabiskan 3 lemper malam itu eh otak-otak, sedaapp
  • Nyemil Mie Belitung Atep

Mie Belitung beralaskan daun simpor
Malam pertama di Tanjung Pandan, sebenarnya mau langsung mencicipin Mie Belitung, padahal sudah kumasukan dalam itinerary untuk sarapan tapi rupanya di hotel dapat free breakfast dan enak! Haha jadilah menyantap mie Belitung diselipkan pada agenda makan malam. Tapi sayangnya pertama kesana Mie Belitung Atep sudah tutup, kubaca dari beberapa blog paling terkenal memang di warung itu.

Aku sih tidak menyerah, malam berikutnya aku datang lagi menengok, ternyata buka. Akhirnya kesampaikan juga mencicipi mie kuning dengan kuah udang kental, dilengkapi taoge, irisan timun, potongan kentang rebus, beberapa udang, tahu goreng, telur rebus dan emping melinjo. Uniknya mie ini disajikan di atas daun simpor, rasanya manis gurih gitu, aku yang baru pertama kali ini mencicipi mie berkuah udang, dan ini uenaaakk pokoknya. Porsinya sedikit jadi cocok lah ya buat sarapan atau selingan makan waktu jam tanggung. Mie Belitung Atep buka pukul 08.00 sampai 21.00, selain mie juga ada nasi tim ayam, gak kalah enak juga kok tapi porsinya sama-sama sedikit.
  • Makan siang yang tertunda, Suto Belitung

Kedai Mak Jannah sebelahan sama Waroeng Kopi Ake
Nah, aku mencicipi Suto Belitung pada makan siang yang tertunda, iya tertunda karena sibuk berlayar di Hopping Island, lupa sudah kalau perut belum terisi. Mungkin sekitar pukul 17.30 WIB kami menghampiri Kedai Mak Jannah, tempat Suto Belitung yang sangat tersohor. Seperti biasanya kami mengandalkan Kakek Gugel tapi ya tetap nyasar, bolak-balik di jalan yang sama. Waktu berhenti di pinggir jalan sembari berdebat karena gak sampai-sampai akhirnya disamperin sama abang tukang parkir dan ditunjukan jalan yang tepat, rupanya sedari tadi kami lewati, haha

Kedai Mak Jannah ada di KV. Seneng sekitar bundaran, tempat ini sepertinya tempat kulinerannya Kota Tanjung Pandan soalnya banyak pilihan makanan disana. Kedai Mak Jannah sendiri sebelahan sama Waroeng Kopi Ake, nah kopinya ini juga terkenal, berhubung aku tidak suka kopi jadi monmaap gak ada nyicip jadi gak bisa ngasih pencerahan mengenai rasa, soalnya gak ngerti kopi, hehe

Balik ke Suto Belitung ya, sekilas mirip dengan lontong sayur tapi setelah mendarat di lidah, rasanya sangat beda. Lontong ini berkuah kaldu sapi yang berpadu dengan santan, rasanya? Gurih sedikit pedas gitu, unik! Suto ini dilengkapi dengan irisan daging sapi, bihun, potongan kentang rebus dan emping. Kemarin aku makan Suto disanding dengan Es Teh Tarik, wah kenikmatan yang sesungguhnya banget dah, selama berkelana di Belitung, Teh Tarik-nya memang gak ada yang gagal, selalu juaraa!
Suto Belitung dan Es Teh Tarik sungguh duet maut yang mantap
  • Mencoba Dulang Set di Rumah Makan Belitong Timpo Duluk

Ruangan tempat kami makan di RM Belitong Timpo Duluk
Rumah Makan Belitong Timpo Duluk, ini salah satu tempat makan paling terkenal di kalangan para pelancong, rumah makan ini merupakan rumah pribadi warga Belitung yang dibeli dan dijadikan rumah makan tetapi keaslian bangunan tetap dijaga sehingga terkesan kuno dan jadul. Makanan yang ditawarkan juga menggunakan resep jadul, makanan khas Belitung yang disajikan dengan tradisional. Kemarin memang keberuntungan kami, kudengar rumah makan ini selalu penuh dan harus reservasi dulu tapi kemarin kami datang langsung masuk dan dapat tempat duduk yang nyaman dan agak private, cihuuuyy!!

Kami memesan Dulang Set untuk 2 orang, tetapi kami makan bertiga, ya karena emang sudah kenyang (padahal mau hemat sih, hehe). Tapi sebenarnya menu 2 orang ini cukup kok untuk bertiga karena menunya banyak sehingga bisa berbagi. Gangan ikan tenggiri, ayam ketumbar, sate ikan, sayur sambal hati ampela, lalapan dan sambal serai ditata dalam dulang, persis seperti makan masakan rumahan di warga Belitung, oleh karena itu disebut dulang set karena memang ditempatkan dalan dulang.

Dulang set untuk 2 orang
Paling juara dari semua menu adalah Gangan Ikan Tenggirinya, ikan tenggiri yang dimasak dengan kuah kaya rasa dari rempah-rempah yang sangat khas dan sedikit asam dari potongan nanas, jadinya terbitlah sensasi segar dan sedapp! Sedangkan menu yang unik adalah Sambal Serai, rasanya tidak pedas tapi sambal ini sangat berbeda karena terbuat dari rempah kasar jadi rasanya tidak terlupakan oleh lidahku.

Alamat: Jalan Lettu Mad Daud, Kota Tanjung Pandan, Kab. Belitung

Tampak luar Rumah Makan Belitong Timpo Duluk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budget Liburan ke Bangkok, Thailand

Serunya masuk dalam novel Laskar Pelangi di Belitung Timur

Parasit pada Ikan yang Mirip tapi Tidak Kembar (Zoothamnium, Epistylis dan Vorticella)