Intip budget jalan di Kepulauan Bangka Belitung
Dua bulan lalu aku mulai sering
salah mengerjakan pekerjaanku, tak jarang amnesia mendadak lupa dengan
pekerjaan rutin, nah kalau sudah begitu pertanda harus segera mengambil cuti
untuk traveling. Awal Maret aku memutuskan mengunjungi Pulau Sumatera,
pilihanku jatuh pada Kepulauan Bangka Belitung, sejak film Laskar Pelangi booming maka makin tersohor pulanya
Pulau Belitung. Sebenarnya Kepulauan Bangka Belitung merupakan satu provinsi
tetapi berbeda pulau, ada Bangka dan Belitung. Baiklah, aku tidak akan
menjelaskan letak geografis dari Kepulauan Bangka Belitung. Sama seperti
kebiasaanku setelah usai ngebolang pasti akan dengan senang hati membagikan
pengeluaranku selama perjalanan serta tips sedikit irit. Hehe
Tulisan yang tentunya ditunggu
banyak khalayak ramai, ahahahaha. Sedikit bercerita mengenai akomodasi dan transportasi
di sana ya. Di Belitung jarang tersedia angkutan umum, makanya banyak sekali
yang menawarkan open trip karena ya transportasi memang susah, apalagi ke
daerah Belitung Timur. Tetapi asiknya disana, walaupun merupakan tempat wisata
hits ya dan jarang ada angkutan umum (bahkan tidak ada mungkin ya karena selama
aku disana tidak terlihat mobil berplat kuning), harga transportasi dan
akomodasi sangat amat terjangkau, harga sewa motor dan mobil standar layaknya
di kota besar padahal Belitung hanya kabupaten kecil dan biasanya melancong
daerah kabupaten kecil pasti biaya transportasi akan melambung tinggi, semua
serba mahal tapi Belitung beda. Hotel pun silakan dipilih sesuai dengan
kantong, mau 100rbuan sampai berjutaan, harga sewa kapal tradisional ke Hopping
Island pun juga terjangkau, pokoknya di Belitung tidak ada yang “mengenai”
pengunjung. Pengelolaan pantai juga sangat baik, pantai bersih, warung-warung
teratur, toilet dan tempat bilas layak. Harusnya daerah wisaya ya begini,
ditata rapi dan masyarakat lokal yang sadar wisata, loppee loppppeeee deh.
Kembali ke tujuan awal tulisan
ini dibuat, sharing tentang biaya hidup selama perjalanan. Aku memulai
perjalanan dari Tanjung Tabalong tapi naik angkutan gratis alias nebeng jadi
pengeluaranku terhitung setiba di Banjarbaru saja, silakan dibaca dengan cermat
siapa tau tertular mau meninggalkan kenangan di Kepulauan Bangka Belitung.
Pengeluaranku selama bearada di Belitung
5D4N & Bangka 3D2N adalah Rp 7.158.603 (sudah ditambah pengeluaran tak
terduga Rp. 550.000), seperti biasanya akan kurincikan sedetil mungkin agar
temen-temen bisa memangkas apa saja pengeluaran yang tidak dibutuhkan dari
detil pengeluaranku.
Tips :
- Jika pergi berkelompok, tunjuklah satu temanmu untuk menjadi bendahara, artinya uang urunan dengan teman-temanmu untuk pengeluaran bersama dikumpulkan kepada satu orang. Trik ini ampuh untuk menghemat waktu ketika transaksi bayar membayar dan apabila uangmu habis kalap belanja, kamu masih bisa jalan
- Harga tiket domestik yang sedang menggila bisa disiasati dengan voucher-voucher promo, rajin-rajin lah mengecek promo yang ditawarkan oleh aplikasi reservasi tiket pesawat, saat berangkat aku mendapat potongan harga sekitar 15% jadi mayan laah ya
- Harga tiket Banjarmasin – Tanjung Pandan (transit Jakarta) dengan maskapai citilink & sriwijaya penerbangan pagi sekitar 1,9jt, ini termasuk mahal karena kemarin menunda-nunda beli berharap harga turun, hiks. Jangan pernah membandingkan harga tiket dulu dan sekarang ya gais, jelaslah bedaa
- Transit penerbangan yang cukup lama bisa membuat perut keroncongan jadi paling aman yaa bawa makan siang dari rumah, bawa yang kira-kira tidak mudah basi. Sedangnya baliknya, beli saja di Bangka, kalau di bandara kan agak mahal, hehe
- Jalan raya di Belitung maupun Bangka mulus cenderung lurus dan jarang menanjak, motoran aman saja, gak akan nyasar, semuanya akan lebih mudah karena ada google map
- Bulan terbaik mengunjungi Belitung adalah Maret sampai Oktober, sedangkan bulan November sampai Februari biasanya ombak tinggi dan nelayan pun tidak berani melaut
- Saat berkeliling di Hopping Island, isilah botol minummu sepenuh mungkin agar tidak dehidrasi, bermain di pulau tanpa peduli sengatan matahari bisa membuatmu kehausan. Jangan lupa juga membeli makan siang dari luar serta cemilan, berkeliling membutuhkan waktu seharian jadi ketika tiba makan siang, bisa makan siang di pulau ditemani ombak tenang dan sepoi-sepoi angin
- Hindari jalur yang melewati tikungan Malapai (bener kan ya? Ya itu lah pokoknya) jalannya sejalur dengan Bandara memang lebih dekat sih, apalagi jika hari sudah mulai senja, bagaimanapun di bumi ini bukan hanya manusia, masih ada yang lain. Percaya tidak percaya ya aku mengalaminya sendiri dan terpaksa mengeluarkan budget tidak terduga, hiks sejujurnya sedih merelakan uang sebanyak itu begitu saja
- JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN DI DARAT MAUPUN DI LAUT, MALU IH MENGOTORI BUMI, MAAF CAPS LOCK JEBOL
Baca juga cerita seru masuk dalam novelnya Andrea Hirata : DISINI
![]() |
Tim Snorkeling Ribut nan Ribet yang dikerubungi ikan |
Komentar