4 Januari 2013


Hari ini tanggal 4 Januari 2013, peringatan hari lahirku dan untuk pertama kalinya kurayakan di rumah sakit. Ya awal tahun ini sehari sebelum usiaku menginjak ke-21 tahun, tepatnya tanggal 3 Januari 2013 pukul 06.30 ayahku mengalami kecelakaan tak jauh dari rumah kami dan harus dirawat inap. Betapa aku tidak bingung menghadapi ini semua sendiri, mamah sedang di rumah nenek bersama keponakanku sedangkan apei (kakakku) sudah di kantor. Setiba di UGD, tidak sadar lagi tangisku pecah melihat papah yang merintih kesakitan saat luka di kepalanya dijahit. Suara  rekan polisi papahku pun tidak bisa menghentikan tangisanku, semakin aku bingung menghadapi ini sendirian ditengah kerumbunan polisi yang mendampingiku. Saat dipindahkan ke ruang rawat inap, kembali lagi mataku mengalirkan air mata melihat papahku berada di ruangan jauh dari layak serta lalat serta nyamuk silih berganti berkeliaran, bagaimana papahku bisa lekas sembuh kalau ruangannya begini? Beruntung pukul 17.00 ada pasien yang keluar sehingga kami bisa pindah ke ruangan yang lebih bersih dan layak. Tidak kusangka menjelang ulang tahunku dihadapkan dengan cobaan ini. Terlintas dalam benakku untuk bertanya kepada Tuhan “apakah ini hadian untuk ulang tahunku? Hadiah ini jauh seperti yang kuharapkan Tuhan”….
Pagi ini usiaku telah mencapai 21 tahun dan hari ulang tahunku disambut dengan derasnya hujan, seakan langit tau apa yang aku rasakan. Pagi ini diawali dengan ucapan selamat ulang tahun dari apei, kemudian disusul oleh mamah, serta papah yang terbaring di tempat tidur rumah sakit. Aku pun merasa terharu dan hampir meneteskan air mata serta sempat berbisik dalam hati “Apa yang Engkau rencanakan Tuhan? hari ini adalah ulang tahun paling mengharukan di sepanjang hidupku, aku bingung harus senang atau sedih, semua rasa bercampur aduk di sini” berbagai ucapan selamat ulang tahun pun mengalir melalui pesan singkat di handphoneku tetapi ucapan paling dahsyat adalah dari keluarga kecilku ini.
Tamu silih berganti berdatangan hari ini, tidak lupa keluarga mamah dari kampung pun berombongan datang sebagai bentuk kepedulian mereka dan memberikan doa serta semangat. Sebelum beranjak pulang, keluarga pun berkumpul di sekeliling tempat tidur papahku dan berdoa bersama dipimpin julak (kakak ipar mamahku) lalu satu persatu menghampiriku sembari mengucapkan selamat ulang tahun.
Aku tidak mengerti apa yang direncanakan Tuhan, yang aku tau sangat banyak sekali orang yang care pada keluargaku khususnya papahku. Saat di rumah sakit, setiap hari tamu berkunjung dari pagi hingga malam. Puji Tuhan, ini kuanggap kado terbaik dalam ulang tahunku, begitu banyak yang peduli kepada keluargaku, saat keluarga ini mendapat musibah ternyata Tuhan tetap peduli lewat doa-doa yang mengalir seiring datangnya tamu yang tiada henti. Kepedulian mereka merupakan suntikan semangat dan doa yang luar biasa, sehingga kami sadar kami tidak sendiri menghadapi ini. Terima kasih Tuhan, Engkau masih mengizinkan papah bersama kami.
Menutup hari ulang tahunku, setengah jam sebelum pukul 12 malam, aku menghadap Tuhan lewat doa. Kuucapkan rasa syukurku karena masih bisa berkumpul dengan keluarga, kuhaturkan rasa terima kasihku karena Tuhan tempatkan kami di tengah-tengah orang yang sangat peduli, dan tidak lupa kuselipkan permohonan yang setiap malam kusampaikan serta kunantikan sepanjang hari. Aku tau Tuhan mendengarkan, tapi hanya saja belum saatnya Tuhan berikan. Kuharap segera, aminn….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budget Liburan ke Bangkok, Thailand

Parasit pada Ikan yang Mirip tapi Tidak Kembar (Zoothamnium, Epistylis dan Vorticella)

Serunya masuk dalam novel Laskar Pelangi di Belitung Timur