Enam jam berlayar di Hopping Island Belitong: Pantai Tanjung Tinggi, Pulau Garuda dan Pulau Batu Belayar

Seperti pelancong pada umumnya, aku pun memasukkan Hopping Island dalam itinerary tapi sebelumnya kami mampir dulu ke Pantai Tanjung Tinggi. Kami naik motoran dipandu oleh google map ke Pantai Tanjung Tinggi sekitar 30 menit saja dari Kota Tanjung Pandan, pantai ini salah satu tempat syuting film Laskar Pelangi. Pantai Tanjung Tinggi berpasir putih dengan didominasi oleh batu-batu besar yang bak ditata tak beraturan bonus ombak yang sangat tenang, iya sangat tenang lebih tepatnya, sungguh pantai ini sangat menggoda untuk diceburi. Setiap sudut pantai ciamik, jepret sana sini pun selalu menghasilkan foto yang super kece. Sata satu spot terbaik disini, itu loh tempat Ikal dan teman-temannya duduk di atas baru sambil memandangi lautan, di tempat ini ada bapak yang memandu menunjukan angle foto terbaik, si bapak tidak meminta imbalan kok tapi bagi yang mau memberikan donasi untuk kebersihan pantai bisa langsung salam tempel dengan bapaknya atau dimasukan dalam kotak donasi yang telah disediakan.

Setelah puas berkeliling ria di Pantai Tanjung Tinggi, kami bergegas pindah ke Pantai Tanjung Kelayang untuk segera mencari kapal sebelum kesiangan. Namun waktu di parkiran, abang parkirnya menawarkan kapal untuk mengunjungi Hopping Island dengan biaya Rp. 500.000, katanya bisa naik disini, kalau naik di Pantai Tanjung Kelayang kadang diburu waktu karena yang punya kapal menyempatkan nyari pengunjung lain. Tapi kami hanya mengucapkan terima kasih dan sepakat untuk sesuai rencana saja, naik kapal di Pantai Tanjung Kelayang.

Sebenarnya kami belum sama sekali memesan kapal, kalau kapal di Pantai Tanjung Kelayang penuh ya kembali ke Pantai Tanjung Tinggi dan mencari abang parkir tadi, haha. Tapi keberuntungan lagi berbaik hati menghampiri kami, baru saja memarkir motor, kami ditawari oleh bapak pemilik kapal (aku lupa nama si bapak, wakakak) yang sedang duduk di parkiran, tiga kali beliau bertanya apakah benar kami tidak punya janji dengan siapapun karena si bapak tidak enak kalau sampai mengambil rezeki orang, iya rasa kekeluargaan disini memang begitu kental jadi tidak ada ceritanya rebutan pengunjung. Setelah deal-dealan kami pun memulai mengarungi lautan sekitar pukul 09.30 wib, tapi sayang sekali saat kami datang lagi musim pasang jadi kami hanya bisa mengunjungi 4 pulau karena pasir timbulnya sedang tenggelam, hiks

Pulau pertama yang dituju oleh perahu adalah Pulau Kepala Garuda. Hanya membutuhkan 10 menit saja menuju pulau dengan latar batu raksasa yang menyerupai kepala Burung Garuda, perahu tidak bisa berlabuh disini karena sekitar pulau banyak karang jadi tidak bisa melempar jangkar, lagi pula pulau ini tidak ada tempat menginjakan kaki karena tergenang oleh air laut. Pulau ini hanya menjadi spot foto saja oleh pengunjung dari jarak beberapa meter dari pulau.

Pulau Garuda dari kejauhan

Berlayar 5 menit, kami tiba di pulau kedua yaitu Pulau Batu Berlayar, terdapat dua batu granit raksasa setinggi 10 meteran berdiri vertikal yang menyerupai layar pada kapal. Nah kali ini kapal bisa berlabuh, pengunjung bisa turun dan berkeliaran mencari panorama terbaiknya. Tapi berhubung kami datang pas weekend tepatnya hari Sabtu, ya harus sabar ngantri di kerumbunan manusia. Dari pulau ini, terlihat dari kejauhan mercusuar putih yang menjadi ikon hopping island, asik juga berfoto berlatar Pulau Lengkuas dengan mercusuar sekecil ibu jari. Di pulau ini kami akhirnya tidak kuat nyebur, habis airnya transparan gitu sih jadi keliatan temen-temennya nemo lalu lalang, nah basah-basahan pun gak apa lah, seru ini kok. Bersambung pada artikel berikutnya..

Pulau Batu Belayar

Berasa nyemplung di kolam besar :D :D




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budget Liburan ke Bangkok, Thailand

Serunya masuk dalam novel Laskar Pelangi di Belitung Timur

Parasit pada Ikan yang Mirip tapi Tidak Kembar (Zoothamnium, Epistylis dan Vorticella)